Bahaya Seks Sesama Jenis



“Hubungan Seks Sesama Jenis Mengkhawatirkan.” Ini judul berita di TEMPO Interaktif(29/9-2010). Disebutkan: “Temuan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor mengenai hubungan seks sesama jenis di kehidupan para remaja sudah memasuki tingkat mengkhawatirkan.”
Bahkan, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan, mengatakan: “Kondisi ini menimbulkan persoalan karena banyak remaja yang terlibat dalam masalah tersebut.
Sayang, dalam berita tidak ada penjelasan tentang penyebab perilaku seks remaja Kota Bogor itu. Selain itu jika dikaitkan dengan temuan IMS (infeksi menular seksual, seperti GO, sifilis, klamidia, hepatitis B, dll.) serta HIV di kalangan remaja maka perlu ada penjelasan bentuk ‘hubungan sesama jenis’ apa yang dikeluhan itu.
Soalnya, risiko IMS dan HIV di kalangan lesbian sangat rendah karena belum ada laporan penularan IMS dan HIV melalui hubungan seksual pada lesbian (lesbian adalah bentuk homoseksualitas berupa orientasi seksual pada perempuan yang hanya tertarik apda perempuan). Maka, bertolak dari fakta yang dikemukakan yang dipersoalkan adalah hubungan sesama jenis pada remaja putra (dikenal luas sebagai gay pada kalangan laki-laki homoseksual).
Disebutkan berdasarkan data tahun 2005-2009 dari Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kota Bogor kelompok penderita HIV terbesar usia 15-35 tahun. Data ini tidak bisa dikaitkan dengan perilaku hubungan seksual sesama jenis pada remaja. Kasus HIV dan AIDS yang banyak terdeteksi pada usia 15-35 tahun terjadi pada kalangan penyalahguna narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik secara bergantian.
Disebutkan oleh Bambang: ” …. salah satu faktor yang menyebabkan besarnya angka tersebut karena masih kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya penyakit akibat hubungan seks.” Kalau mengacu ke fakta terkait kasus HIV dan AIDS pada remaja bukan karena pemahman mereka yang kurang terhadap IMS, tapi karena mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS selama ini.
Ada fakta yang disampaikan tentang remaja yaitu: 29 persen belum mengetahui kesehatan reproduksi, 39 belum memahami Prilaku Hidup Sehat (PHBS), 25 persen tidak mengetahui IMS, dan 28 persen tidak mengetahui secara pasti bahaya penyebaran HIV/AIDS.
Seorang remaja putri di Yakita, pusat rehabilitasi narkoba di Bogor, mengaku tidak menyadari akibat perilakunya yang menyalahgunakan narkoba dengan jarum suntik secara bersama-sama dengan bergantian. Gadis ini mengaku dia hanya mengetahui penularan HIV dari berita di media massa, brosur, pamflet dan ceramah menular melalui zina, ‘seks bebas’, ‘jajan’, selingkuh, pelacuran dan homosekual. Maka, ketika dia memakai narkoba dengan teman-temannya sama sekali tidak terpikir olehnya akan tertular HIV. Ini menunjukkan informasi tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV selama ini tidak akurat karena dibalut dengan moral sehingga ada kesan penularan HIV hanya terkait dengan aurat (baca: maksiat).
Ada faktor yang menjadi salah satu pemicu ‘hubungan seksual sesama jenis’ pada kalangan remaja putra, yaitu sikap dan cara berbagai kalangam mulai dari pejabat, orang tua, pakar, guru, pemuka agama, dll. menggiring remaja untuk menjauhi relasi dengan lawan jenis (pacaran). Nasihat atau peringatan yang sering disampakai kepada remaja, khususnya remaja putri, adalah risiko hamil. Celakanya, tidak ada nasihat kepada remaja putra untuk menjaga pacarnya agar tidak hamil jika mereka menjalin asmara melalui pacaran.
Karena remaja putra dihantui ketakutan maka mereka pun memilih cara lain menyalurkan dorongan seksual agar tidak menimbulkan risiko kehamilan. Ya, pilihannya tentulah homoseksualitas. Begitu pula dengan remaja putri. Dalam kaitan ini alm. Sartono Mukadis, psikolog di UI, kepada penulis pernah mengatakan bahwa remaja perlu diberikan pengertian dan pemahaman agar mereka menjalin hubungan asmara (pacaran) yang bertanggung jawab. Bukan melarang dan menakut-nakuti. Artinya, remaja putra didorong agar menghargai pacarnya dengan tidak melakukan tindakan yang merugikan pacarnya.
Yang terjadi selama ini adalah melarang dan menakut-nakuti sehingga ada remaja yang ‘banting stir’ mencari penyaluran hasrat seks yang tidak berisiko kehamilan. Tapi, karena pengetahuan mereka tentang IMS sangat rendah maka mereka pun tertular IMS karena menyalurkan hasrat seksnya dengan pekerja seks komersial (PSK).
Persoalan baru muncul. Ketika mereka tertular IMS remaja putra itu tidak berani berobat karena di sarana kesehatan ada ketentuan bahwa anak-anak di bawah umur harus berobat dengan orang tua. Tentu saja remaja yang tertular IMS tidak akan berani menyampaikannya kepada orang tuanya. Akibatnya, mereka mencari pengobatan sendiri dengan cara membeli obat di kaki lima.
Tapi, karena obat untuk IMS harus melalui diagnosis maka obat yang mereka beli, biasanya antibiotik dosis tinggi, tidak menyembuhkan penyakit tapi menimbulkan penyakit baru. Seorang remaja terpaksa dibawa ke rumah sakit karena demam. Di rumah sakit baru diketahui remaja tadi tertular IMS. Sebelum sakit dia meminum obat yang dibelinya di kaki lima. Ada pula remaja yang rambutnya rontok karena meminum obat IMS yang dibeli di kaki lima.
Di salah satu daerah yang menerapkan aturan agama sebagai hukum membuat kalangan remajanya kelimpungan untuk pacaran. Soalnya, di daerah itu sepasang remaja berlainan jenis (kelamin) yang tidak muhrim dilarang berdua-duan. Razia yang digelar rutin akan menangkap sepasang remaja yang berduaan, walaupun hanya duduk-duduk di taman, di pantai atau di restoran. Sebaliknya, kalau sepasang remaja putra berdua-duaan, bahkan berpelukan, tidak akan ditangkap.
Dalam Qanun (Perda) Prov Aceh No 14/2003 tentang Khalwat/Mesum, misalnya, di pasal 1 ayat 20 disebutkan: “Khalwat/mesum adalah perbuatan bersunyi-sunyi antara dua orang mukallaf atau lebih yang berlainan jenis yang bukan  muhrim atau tanpa ikatan perkawinan.” Makna kata bersunyi-sunyi tidak jelas. Tapi, kalau maknanya sebagai kegiatan yang tidak dilihat orang lain maka tidak ada alasan bagi polisi WH (polisi khusus syariah) untuk menangkap sepasang remaja yang duduk berduaan di pantai di siang hari, bahkan di malam hari jika di sekelilingnya ada orang lain.
Celakanya, belakangan ini ada wacana di beberapa daerah di Tanah Air untuk menerapkan peraturan daerah berlandaskan agama.

Bahaya Anal Sex
Beberapa cara bermain seks berisiko mengundang bahaya seperti rentan menularkan penyakit. Salah satu gaya bercinta yang mengundang risiko adalah hubungan seks anal atau melalui anus (dubur). Apa bahayanya?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSR5q_h8z7JiowS95hiLYFg7N0bPZUORh7ICPmEXzn_WKvLk5YZ30RUJwYMoYuMyWOIqzNVIQ8XqTc12m_sJDtlyg9pV0CyVpfnl1TMupcLXfVpKZlsIF49PxrngwT8irtDkQy5lhiviSw/s320/analsex_askmen.jpg

Karena dubur tidak dirancang untuk sanggama, sehingga masalah kesehatan bisa saja timbul. Seks anal juga tidak pernah dianggap sebagai perilaku seks yang aman.

Berikut 4 bahaya ketika melakukan hubungan seks melalui anus, seperti dilansir Menshealth dan Netdoctor, yaitu:

1. Rasa sakit dan rasa tidak nyaman pada anus
Bila dibandingkan vagina, struktur anus jauh lebih ketat. Bila pria memberikan tekanan yang kuat saat melakukan hubungan seks pada anus, maka hal tersebut dapat menyebabkan rasa nyeri, sakit, tidak nyaman atau bahkan lecet hingga menyebabkan sakit saat buang air besar.

2. Tak ada pelumasan atau lubrikasi di dubur
Tidak seperti organ reproduksi wanita atau vagina yang diciptakan untuk dapat melubrikasi dirinya sendiri saat merasa terangsang, pada anus hal tersebut tidak terjadi. Ini juga dapat menyebabkan hubungan seks anal semakin menyakitkan.

3. Mudah menyebarkan penyakit menular seksual
Kebanyakan orang enggan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks anal. Inilah yang menjadi pemicu tingginya penularan penyakit menular seksual (PMS) dari hubungan seks anal.

PMS yang bisa menular melalui hubungan seks anal antara lain human immunodeficiency virus (HIV), human papilloma virus (HPV, yang dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker dubur, hepatitis A dan C, chlamydia, gonorrhea dan herpes.

4. Tertular virus dan bakteri berbahaya
Kurangnya pelumasan pada hubungan seks anal bisa menyebabkan lecet pada penis dan mukosa dubur, sehingga mudah menularkan virus. Selain penyakit menular seksual, hubungan seks anal juga dapat menularkan virus dan bakteri tertentu, seperti Escherichia coli (E. coli).

Penularan bakteri ini dapat menyebabkan yang ringan dan parah seperti gastroenteritis (penyakit infeksi usus yang sangat menular). Beberapa strain E. coli (E. coli uropathic) juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, mulai dari cystitis (radang kandung kemih) hingga pielonefritis (infeksi ginjal serius akibat bakteri).


Source Bahaya Melakukan Hubungan Seks Lewat Anus (Anal Sex) http://fathur-net.blogspot.com/2011/04/bahaya-melakukan-hubungan-seks-lewat.html#ixzz20uifALtU 



Kanker Anus
Informasi Umum Tentang kanker 
  
kanker anus adalah penyakit yang berbahaya (kanker) dalam bentuk sel tisu dalam anus.
Anus adalah bagian akhir dari usus besar, di bawah bagian rektum yang dilalui kotoran (limbah padat) untuk keluar dari tubuh. Anus yang dibentuk adalah sebagian dari luar lapisan kulit dari tubuh dan sebagian dari usus. Dua-ring seperti otot, disebut otot sphincter, berfungsi untuk membuka dan menutup anus, anus membuka agar kotoran keluar dari tubuh. anal kanal, bagian pembukaan antara dubur dan anal  panjangnya sekitar 1 ½ inci.
Kulit luar sekitar dubur yang disebut daerah perianal. Tumor di daerah ini adalah Tumor kulit, bukan kanker anus.
Terinfeksi dengan papillomavirus manusia (HPV) dapat mempengaruhi resiko pengembangan kanker anus.
Faktor risiko meliputi:
  • Usia lebih dari 50 tahun.
  • Terinfeksi dengan human papillomavirus (HPV).
  • Memiliki banyak pasangan seks.
  • Melakukan hubungan anal seks.
  • Anus sering mengalami kemerahan, pembengkakan dan kesakitan.
  • Menderita anus fistula (bukaan yang tidak normal).
  • Merokok.
Kemungkinan tanda kanker anus termasuk pendarahan dari anus atau dubur atau benjolan di dekat anus.
Ini dan gejala lainnya dapat disebabkan oleh kanker anus. Kondisi lain dapat menyebabkan gejala yang sama. Harus berkonsultasi ke Dokter jika ada masalah yang berikut ini:
  • Pendarahan dari anus atau dubur.
  • Sakit atau tekanan di daerah sekitar dubur.
  • Gatal-gatal atau banyak keluar lendir dari anus.
  • Benjolan di dekat anus.
  • Perubahan kebiasaan BAB.
Pengujian untuk memeriksa dubur digunakan untuk mendeteksi (menemukan) dan diagnosa kanker anus.
Berikut tes dan prosedur yang dapat digunakan:
  • Pemeriksaan fisik dan sejarah: Sebuah pengujian pada tubuh untuk memeriksa tanda-tanda kesehatan umum, termasuk untuk memeriksa tanda-tanda penyakit, seperti gumpalan atau hal lain yang tampaknya tidak biasa. Sebuah sejarah kesehatan pasien dan kebiasaan terakhir penyakit dan juga perawatannya.
  • Pemeriksaan dubur digital (DRE): Sebuah penelitian terhadap anus dan rektum. Dokter atau perawat memasukkan pelumas, bersarung tangan dan jari dimasukkan ke dalam dubur untuk merasakan adanya gumpalan atau hal lain yang tampaknya tidak biasa.
  • Anoscopy: Sebuah alat pemeriksaan anus dan yang lebih rendah dari rectum, tabung yang diterangi disebut anoscope.
  • Proctoscopy: Sebuah alat pemeriksaan yang pendek untuk memeriksa rectum, tabung yang diterangi disebut proctoscope.
  • Endo-anal atau endorectal ultrasound: Sebuah prosedur yang di mana menggunakan ultrasound transducer (penyelidikan) dimasukkan ke dalam anus atau dubur dan digunakan untuk memancarkan energi gelombang suara tinggi  (ultrasound) pada organ internal dan membuat Gema. Gema yang berupa gambar tisu tubuh disebut sonogram.
  • Biopsi: Penyingkiran sel atau tisu sehingga mereka dapat dilihat di bawah mikroskop oleh patolog untuk memeriksa tanda-tanda kanker. Jika yang dilihat adalah daerah yang tidak normal selama anoscopy, yang pernah dilakukan pada waktu itu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi prognosa (kesempatan pemulihan) dan perawatan pilihan.
Masa (kesempatan pemulihan) tergantung pada hal berikut: Kanker Anus
Informasi Umum Tentang kanker
kanker anus adalah penyakit yang berbahaya (kanker) dalam bentuk sel tisu dalam anus.
Anus adalah bagian akhir dari usus besar, di bawah bagian rektum yang dilalui kotoran (limbah padat) untuk keluar dari tubuh. Anus yang dibentuk adalah sebagian dari luar lapisan kulit dari tubuh dan sebagian dari usus. Dua-ring seperti otot, disebut otot sphincter, berfungsi untuk membuka dan menutup anus, anus membuka agar kotoran keluar dari tubuh. anal kanal, bagian pembukaan antara dubur dan anal  panjangnya sekitar 1 ½ inci.
Kulit luar sekitar dubur yang disebut daerah perianal. Tumor di daerah ini adalah Tumor kulit, bukan kanker anus.
Terinfeksi dengan papillomavirus manusia (HPV) dapat mempengaruhi resiko pengembangan kanker anus.
Faktor risiko meliputi:
  • Usia lebih dari 50 tahun.
  • Terinfeksi dengan human papillomavirus (HPV).
  • Memiliki banyak pasangan seks.
  • Melakukan hubungan anal seks.
  • Anus sering mengalami kemerahan, pembengkakan dan kesakitan.
  • Menderita anus fistula (bukaan yang tidak normal).
  • Merokok.
Kemungkinan tanda kanker anus termasuk pendarahan dari anus atau dubur atau benjolan di dekat anus.
Ini dan gejala lainnya dapat disebabkan oleh kanker anus. Kondisi lain dapat menyebabkan gejala yang sama. Harus berkonsultasi ke Dokter jika ada masalah yang berikut ini:
  • Pendarahan dari anus atau dubur.
  • Sakit atau tekanan di daerah sekitar dubur.
  • Gatal-gatal atau banyak keluar lendir dari anus.
  • Benjolan di dekat anus.
  • Perubahan kebiasaan BAB.
Pengujian untuk memeriksa dubur digunakan untuk mendeteksi (menemukan) dan diagnosa kanker anus.
Berikut tes dan prosedur yang dapat digunakan:
  • Pemeriksaan fisik dan sejarah: Sebuah pengujian pada tubuh untuk memeriksa tanda-tanda kesehatan umum, termasuk untuk memeriksa tanda-tanda penyakit, seperti gumpalan atau hal lain yang tampaknya tidak biasa. Sebuah sejarah kesehatan pasien dan kebiasaan terakhir penyakit dan juga perawatannya.
  • Pemeriksaan dubur digital (DRE): Sebuah penelitian terhadap anus dan rektum. Dokter atau perawat memasukkan pelumas, bersarung tangan dan jari dimasukkan ke dalam dubur untuk merasakan adanya gumpalan atau hal lain yang tampaknya tidak biasa.
  • Anoscopy: Sebuah alat pemeriksaan anus dan yang lebih rendah dan rectum, tabung yang diterangi disebut anoscope.
  • Proctoscopy: Sebuah alat pemeriksaan yang pendek untuk memeriksa rectum, tabung yang diterangi disebut proctoscope.
  • Endo-anal atau endorectal ultrasound: Sebuah prosedur yang di mana menggunakan ultrasound transducer (penyelidikan) dimasukkan ke dalam anus atau dubur dan digunakan untuk memancarkan energi gelombang suara tinggi  (ultrasound) pada organ internal dan membuat Gema. Gema yang berupa gambar tisu tubuh disebut sonogram.
  • Biopsi: Penyingkiran sel atau tisu sehingga mereka dapat dilihat di bawah mikroskop oleh patolog untuk memeriksa tanda-tanda kanker. Jika yang dilihat adalah daerah yang tidak normal selama anoscopy, yang pernah dilakukan pada waktu itu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi prognosa (kesempatan pemulihan) dan perawatan pilihan.
Masa (kesempatan pemulihan) tergantung pada hal berikut:
  • Ukuran Tumor.
  • Dibagian mana Tumor berada didalam anus.
  • Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
Pengobatan tergantung dari pilihan berikut:
  • TTahapan dari kanker.
  • Dimana Tumor tersebut berada didalam anus.
  • Apakah pasien telah menderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
  • Apakah kanker tetap ada setelah perawatan atau kambuh.
Tahapan kanker anus
Setelah kanker anus didiagnosa, tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah sel kanker sudah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain.
Proses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain disebut staging. Informasi yang dikumpulkan dari proses pementasan menentukan tahap penyakit. Adalah penting untuk mengetahui tahap untuk rencana perawatan. Berikut tes dapat digunakan dalam proses pementasan:
  • CT scan : Sebuah prosedur yang membuat serangkaian gambar detail dari bagian dalam tubuh, diambil dari berbagai sudut pandang. Gambar yang dibuat oleh komputer yang terhubung ke sebuah mesin x-ray. Dye mungkin disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau ditelan untuk membantu organ atau tisu muncul lebih jelas. Prosedur ini juga disebut Computed Tomography, komputerisasi tomografi, atau komputerisasi tomografi aksial. Untuk kanker anus, yang di CT scan dari panggul dan perut dapat dilakukan.
  • X-ray dada : Sebuah x-ray ke organ dan tulang di dalam dada. Sebuah x-ray adalah jenis energi sinar yang dapat tembus kedalam tubuh dan diabadikan kebentuk film, membuat gambar dari bagian dalam tubuh.
  • Endo-anal atau endorectal ultrasound: Sebuah prosedur yang di mana menggunakan ultrasound transducer (penyelidikan) dimasukkan ke dalam anus atau dubur dan digunakan untuk memancarkan energi gelombang suara tinggi  (ultrasound) pada organ internal dan membuat Gema. Gema yang berupa gambar tisu tubuh disebut sonogram.
Tahapan-tahapan yang digunakan untuk kanker anus:
Tahap 0 (kanker bisul di Situ)
Pada tahap 0, kanker hanya ditemukan di lapisan terjauh dari anus. Tahap 0 kanker juga disebut kanker bisul di situ.
Tahap I
Pada tahap I, Tumor adalah 2 sentimeter atau lebih kecil.
Tahap II
Pada tahap II, Tumor adalah lebih besar daripada 2 sentimeter.
Tahap IIIA
Pada tahap IIIA, Tumor dapat berukuran apapun dan telah menyebar ke salah satu:
  • Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • dekat organ, seperti vagina, saluran kencing, dan kandung kemih.
Tahap IIIB
Pada tahap IIIB, Tumor seukuran apapun dan telah tersebar:
  • ke tempat-tempat organ dan untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di satu sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ di dekatnya; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur dan di kunci paha, dan / atau ke Kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ didekatnya.
Tahap IV
Pada tahap IV, yang mungkin Tumor seukuran apapun dan kanker mungkin telah menyebar ke Kelenjar getah bening atau organ dekat dan jauh telah menyebar ke bagian tubuh.
Kanker anus kambuhan
Kanker anus kambuhan adalah kanker yang telah recurred (kembali) setelah dirawat. Kanker dapat datang kembali didalam anus atau di bagian tubuh yang lain.
Sekilas tentang perawatan pilihan
Ada berbagai jenis pengobatan untuk pasien kanker anus.
Berbagai jenis perawatan yang tersedia untuk pasien kanker anus. Beberapa perawatan yang standar (yang saat ini digunakan), dan beberapa lagi yang sedang diteliti dalam uji klinis. Sebelum perawatan dimulai, pasien mungkin berpikir tentang mengambil bagian dalam percobaan klinis. Percobaan perawatan klinis adalah penelitian studi dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan baru untuk pasien penderita kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa perawatan yang baru lebih baik dari perawatan standar, maka pengobatan baru tersebut dapat menjadi standar pengobatan.
Uji klinis ada di banyak negara bagian. Informasi tentang uji klinis tersedia di Situs NCI . Memilih perawatan kanker yang tepat idealnya melibatkan keputusan dari pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
Tiga jenis perawatan standar yang digunakan:
Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah perawatan kanker yang menggunakan energi tinggi sinar-x atau jenis lain radiasi untuk membunuh sel kanker. Ada dua jenis terapi radiasi. Eksternal terapi radiasi yang menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker. Internal terapi radiasi menggunakan zat radioaktif mati dalam jarum, bibit, kawat, atau catheters yang ditempatkan secara langsung ke dalam atau dekat dengan kanker. Cara terapi radiasi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah perawatan kanker yang menggunakan obat untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan menghentikan pembelahan sel. Bila kemoterapi diambil melalui mulut atau menyuntikkan ke dalam pembuluh darah atau otot, obat memasuki aliran darah dan dapat mencapai sel kanker di seluruh tubuh (sistemik kemoterapi). Bila kemoterapi ditempatkan langsung ke dalam tulang belakang, organ, atau rongga badan seperti bagian perut, obat terutama mempengaruhi sel kanker di tempat-tempat (daerah kemoterapi). Cara kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Bedah 
  • Lokal resection: Sebuah prosedur bedah Tumor yang diangkat dari anus bersama dengan beberapa jaringan yang sehat di sekelilingnya. Lokal resection dapat digunakan jika kanker adalah kecil dan belum tersebar. Prosedur ini mungkin dapat menyimpan otot sphincter sehingga pasien masih dapat mengontrol pergerakan usus. Tumor yang berkembang di bagian bawah anus sering bisa dihapus dengan resection lokal.
  • Abdominoperineal resection: Sebuah prosedur bedah anus, pada rektum, dan bagian dari usus sigmoid dibuang melalui torehan yang dibuat di bagian perut. Dokter memotong ujung usus dan menyambungkannya dibagian samping perut, yang disebut stoma, dilakukan di permukaan tubuh bagian perut untuk memudahkan kotoran keluar dan ditampung dalam sebuah kantong di luar tubuh. Hal ini disebut Kolostomi. Kelenjar getah bening yang mengandung kanker juga dapat dihapus selama operasi ini.
Menderita Human Immunodeficiency Virus atau HIV dapat mempengaruhi pengobatan kanker anus.
Terapi kanker selanjutnya dapat merusak atau melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien yang memiliki human immunodeficiency virus (HIV). Untuk alasan ini, pasien yang menderita kanker anus dan HIV biasanya dirawat dengan menurunkan dosis obat anticancer dan radiasi daripada pasien yang tidak terjangkit HIV.
Jenis perawatan lain sedang diuji dalam percobaan klinis.
Termasuk yang berikut:
Radiosensitizers
Radiosensitizers adalah obat yang membuat sel Tumor lebih sensitif terhadap terapi radiasi. Menggabungkan dengan terapi radiasi radiosensitizers dapat membunuh lebih banyak sel Tumor.
Ringkasan ini merujuk pada perawatan spesifik di bawah studi percobaan klinis, tetapi mungkin tidak menyebutkan setiap pegujian pengobatan baru. Informasi tentang uji klinis berlangsung tersedia di situs NCI.
Pilihan perawatan oleh tahap
Tahap 0 Kanker Anus (kanker bisul di Situ)
Perawatan dari tahap 0 anal anus biasanya adalah lokal resection.
Kanker anus tahap I
Perawatan kanker anus tahap I dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Internal terapi radiasi untuk kanker yang tetap ada setelah perawatan eksternal dengan radiasi sinar-terapi.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap II
Perawatan kanker anus tahap II dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Terapi radiasi internal.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap IIIA
Perawatan kanker anus tahap IIIA dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Radiasi sinar internal
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IIIB
Perawatan kanker anus tahap IIIB dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan kemoterapi.
  • Resection lokal atau abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan kemoterapi dan terapi radiasi. Kelenjar getah bening juga dapat dihapus.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IV
Perawatan kanker anus tahap IV dapat termasuk:
  • Bedah sebagai terapi palliative untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
  • Terapi radiasi sebagai terapi palliative .
  • Kemoterapi dengan terapi radiasi sebagai terapi palliative.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pilihan perawatan untuk kanker anus kambuhan
Perawatan untuk kanker anus kambuhan dapat termasuk :
  • Terapi radiasi dan kemoterapi, untuk kambuh setelah operasi.
  • Bedah, untuk kambuh setelah terapi radiasi dan / atau kemoterapi.
  • Sebuah uji coba klinis terapi radiasi dengan kemoterapi dan / atau radiosensitizers.
Ringkasan ini merujuk pada perawatan spesifik di bawah studi percobaan klinis, tetapi mungkin tidak menyebutkan setiap pegujian pengobatan baru. Informasi tentang uji klinis berlangsung tersedia di situs NCI.  

  • Ukuran Tumor.
  • Dibagian mana Tumor berada didalam anus.
  • Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
Pengobatan tergantung dari pilihan berikut:
  • TTahapan dari kanker.
  • Dimana Tumor tersebut berada didalam anus.
  • Apakah pasien telah menderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
  • Apakah kanker tetap ada setelah perawatan atau kambuh.
Tahapan kanker anus
Setelah kanker anus didiagnosa, tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah sel kanker sudah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain.
Proses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain disebut staging. Informasi yang dikumpulkan dari proses pementasan menentukan tahap penyakit. Adalah penting untuk mengetahui tahap untuk rencana perawatan. Berikut tes dapat digunakan dalam proses pementasan:
  • CT scan : Sebuah prosedur yang membuat serangkaian gambar detail dari bagian dalam tubuh, diambil dari berbagai sudut pandang. Gambar yang dibuat oleh komputer yang terhubung ke sebuah mesin x-ray. Dye mungkin disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau ditelan untuk membantu organ atau tisu muncul lebih jelas. Prosedur ini juga disebut Computed Tomography, komputerisasi tomografi, atau komputerisasi tomografi aksial. Untuk kanker anus, yang di CT scan dari panggul dan perut dapat dilakukan.
  • X-ray dada : Sebuah x-ray ke organ dan tulang di dalam dada. Sebuah x-ray adalah jenis energi sinar yang dapat tembus kedalam tubuh dan diabadikan kebentuk film, membuat gambar dari bagian dalam tubuh.
  • Endo-anal atau endorectal ultrasound: Sebuah prosedur yang di mana menggunakan ultrasound transducer (penyelidikan) dimasukkan ke dalam anus atau dubur dan digunakan untuk memancarkan energi gelombang suara tinggi  (ultrasound) pada organ internal dan membuat Gema. Gema yang berupa gambar tisu tubuh disebut sonogram.
Tahapan-tahapan yang digunakan untuk kanker anus:
Tahap 0 (kanker bisul di Situ)
Pada tahap 0, kanker hanya ditemukan di lapisan terjauh dari anus. Tahap 0 kanker juga disebut kanker bisul di situ.
Tahap I
Pada tahap I, Tumor adalah 2 sentimeter atau lebih kecil.
Tahap II
Pada tahap II, Tumor adalah lebih besar daripada 2 sentimeter.
Tahap IIIA
Pada tahap IIIA, Tumor dapat berukuran apapun dan telah menyebar ke salah satu:
  • Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • dekat organ, seperti vagina, saluran kencing, dan kandung kemih.
Tahap IIIB
Pada tahap IIIB, Tumor seukuran apapun dan telah tersebar:
  • ke tempat-tempat organ dan untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di satu sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ di dekatnya; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur dan di kunci paha, dan / atau ke Kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ didekatnya.
Tahap IV
Pada tahap IV, yang mungkin Tumor seukuran apapun dan kanker mungkin telah menyebar ke Kelenjar getah bening atau organ dekat dan jauh telah menyebar ke bagian tubuh.
Kanker anus kambuhan
Kanker anus kambuhan adalah kanker yang telah recurred (kembali) setelah dirawat. Kanker dapat datang kembali didalam anus atau di bagian tubuh yang lain.
Sekilas tentang perawatan pilihan
Ada berbagai jenis pengobatan untuk pasien kanker anus.
Berbagai jenis perawatan yang tersedia untuk pasien kanker anus. Beberapa perawatan yang standar (yang saat ini digunakan), dan beberapa lagi yang sedang diteliti dalam uji klinis. Sebelum perawatan dimulai, pasien mungkin berpikir tentang mengambil bagian dalam percobaan klinis. Percobaan perawatan klinis adalah penelitian studi dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan baru untuk pasien penderita kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa perawatan yang baru lebih baik dari perawatan standar, maka pengobatan baru tersebut dapat menjadi standar pengobatan.
Uji klinis ada di banyak negara bagian. Informasi tentang uji klinis tersedia di Situs NCI . Memilih perawatan kanker yang tepat idealnya melibatkan keputusan dari pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
Tiga jenis perawatan standar yang digunakan:
Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah perawatan kanker yang menggunakan energi tinggi sinar-x atau jenis lain radiasi untuk membunuh sel kanker. Ada dua jenis terapi radiasi. Eksternal terapi radiasi yang menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker. Internal terapi radiasi menggunakan zat radioaktif mati dalam jarum, bibit, kawat, atau catheters yang ditempatkan secara langsung ke dalam atau dekat dengan kanker. Cara terapi radiasi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah perawatan kanker yang menggunakan obat untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan menghentikan pembelahan sel. Bila kemoterapi diambil melalui mulut atau menyuntikkan ke dalam pembuluh darah atau otot, obat memasuki aliran darah dan dapat mencapai sel kanker di seluruh tubuh (sistemik kemoterapi). Bila kemoterapi ditempatkan langsung ke dalam tulang belakang, organ, atau rongga badan seperti bagian perut, obat terutama mempengaruhi sel kanker di tempat-tempat (daerah kemoterapi). Cara kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Bedah 
  • Lokal resection: Sebuah prosedur bedah Tumor yang diangkat dari anus bersama dengan beberapa jaringan yang sehat di sekelilingnya. Lokal resection dapat digunakan jika kanker adalah kecil dan belum tersebar. Prosedur ini mungkin dapat menyimpan otot sphincter sehingga pasien masih dapat mengontrol pergerakan usus. Tumor yang berkembang di bagian bawah anus sering bisa dihapus dengan resection lokal.
  • Abdominoperineal resection: Sebuah prosedur bedah anus, pada rektum, dan bagian dari usus sigmoid dibuang melalui torehan yang dibuat di bagian perut. Dokter memotong ujung usus dan menyambungkannya dibagian samping perut, yang disebut stoma, dilakukan di permukaan tubuh bagian perut untuk memudahkan kotoran keluar dan ditampung dalam sebuah kantong di luar tubuh. Hal ini disebut Kolostomi. Kelenjar getah bening yang mengandung kanker juga dapat dihapus selama operasi ini.
Menderita Human Immunodeficiency Virus atau HIV dapat mempengaruhi pengobatan kanker anus.
Terapi kanker selanjutnya dapat merusak atau melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien yang memiliki human immunodeficiency virus (HIV). Untuk alasan ini, pasien yang menderita kanker anus dan HIV biasanya dirawat dengan menurunkan dosis obat anticancer dan radiasi daripada pasien yang tidak terjangkit HIV.
Jenis perawatan lain sedang diuji dalam percobaan klinis.
Termasuk yang berikut:
Radiosensitizers
Radiosensitizers adalah obat yang membuat sel Tumor lebih sensitif terhadap terapi radiasi. Menggabungkan dengan terapi radiasi radiosensitizers dapat membunuh lebih banyak sel Tumor.
Ringkasan ini merujuk pada perawatan spesifik di bawah studi percobaan klinis, tetapi mungkin tidak menyebutkan setiap pegujian pengobatan baru. Informasi tentang uji klinis berlangsung tersedia di situs NCI.
Pilihan perawatan oleh tahap
Tahap 0 Kanker Anus (kanker bisul di Situ)
Perawatan dari tahap 0 anal anus biasanya adalah lokal resection.
Kanker anus tahap I
Perawatan kanker anus tahap I dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Internal terapi radiasi untuk kanker yang tetap ada setelah perawatan eksternal dengan radiasi sinar-terapi.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap II
Perawatan kanker anus tahap II dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Terapi radiasi internal.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap IIIA
Perawatan kanker anus tahap IIIA dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Radiasi sinar internal
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IIIB
Perawatan kanker anus tahap IIIB dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan kemoterapi.
  • Resection lokal atau abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan kemoterapi dan terapi radiasi. Kelenjar getah bening juga dapat dihapus.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IV
Perawatan kanker anus tahap IV dapat termasuk:
  • Bedah sebagai terapi palliative untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
  • Terapi radiasi sebagai terapi palliative .
  • Kemoterapi dengan terapi radiasi sebagai terapi palliative.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pilihan perawatan untuk kanker anus kambuhan
Perawatan untuk kanker anus kambuhan dapat termasuk :
  • Terapi radiasi dan kemoterapi, untuk kambuh setelah operasi.
  • Bedah, untuk kambuh setelah terapi radiasi dan / atau kemoterapi.
  • Sebuah uji coba klinis terapi radiasi dengan kemoterapi dan / atau radiosensitizers.
Ringkasan ini merujuk pada perawatan spesifik di bawah studi percobaan klinis, tetapi mungkin tidak menyebutkan setiap pegujian pengobatan baru. Informasi tentang uji klinis berlangsung tersedia di situs NCI. 

Komentar

  1. terima kasih infonya sangat berguna untuk orang banyak
    http://crroootss.blogspot.com

    BalasHapus
  2. maksih gan infonya , dapet ilmu baru nih..

    http://www.viagraaslibandung.com/
    http://www.vimaxaslibandung.net/
    http://www.pembesarpenisbandung.net/

    BalasHapus
  3. VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA

    Kami VIPQIUQIU99 AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA mengadakan SEO Kontes atau Kontes SEO yang akan di mulai pada tanggal 20 Januari 2017 - 20 Mei 2017, dengan Total Hadiah Rp. 35.000.000,- Ikuti dan Daftarkan diri Anda untuk memenangkan dan ikut menguji kemampuan SEO Anda. Siapkan website terbaik Anda untuk mengikuti kontes ini. Buktikan bahwa Anda adalah Ahli SEO disini. Saat yang tepat untuk mengetest kemampuan SEOAnda dengan tidak sia-sia, hadiah kontes ini adalah Rp 35.000.000,-

    Tunggu apa lagi?
    Kontes SEO ini akan menggunaka kata kunci (Keyword) VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA Jika Anda cukup percaya akan kemampuan SEO Anda, silahkan daftarkan web terbaik Anda SEKARANG JUGA! Dan menangkan hadiah pertama Rp. 10.000.000. Keputusan untuk Pemenang Akan di tentukan dengan aturan kontes SEO yang dapat dilihat di halaman ini.

    Tunggu apa lagi? Ikuti kontes ini sekarang juga!

    CONTACT US
    - Phone : 85570931456
    - PIN BB : 2B48B175
    - SKYPE : VIPQIUQIU99
    - FACEBOOK: VIPQIUQIU99

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer