Laporan Praktikum Mikrobiologi Terapan Universitas Muhammadiyah Palembang
A.
PRAKTIKUM
KE : 1
B.
JUDUL : Pengaruh
bahan kimia zat antimikroba terhadap
pertumbuhan bakteri
E. coli
C. PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang
Chatim
dan Suharto (1994, 39-40) beberapa ratus tahun yang lalu, bangsa Arab telah
mengenal bahwa membakar luka dengan logam yang membara dapat mencegah infeksi,
walaupun penderita akan memperoleh luka parut untuk selama hidupnya. Pada tahun
1537 seorang ahli bedah asal Perancis, Ambroise Pare mengobati luka tembak
dengan pembalut yang dibasahi dengan kuning telur dan terpentin. Terpentin
berfungsi sebagai pembakar kimia dan kuning telur akan menyuplai enzim lisozim
yang bersifat antibakteri. Konsep antiseptis kemudian diterapkan oleh Ignaatz
Semmelweis (1816-1865) dan Joseph Lister (1872-1912).
Selengkapnya silahkan Download
A. PRAKTIKUM
KE : 2
B. JUDUL : Pengaruh ekstrak daun Psidium guajava L (Jambu
Biji) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
C. PENDAHULUAN:
1. Latar
belakang
Habitat utama Salmonella adalah saluran
usus manusia dan hewan. Serovarian Salmonella dapat ditemukan terutama dalam
satu host tertentu, bisa di mana-mana, atau dapat memiliki habitat yang tidak
diketahui. Typhi dan paratyphi A serovarian ketat manusia yang dapat
menyebabkan penyakit serius sering dikaitkan dengan invasi dari aliran darah.
Salmonellosis dalam kasus ini ditularkan melalui kontaminasi tinja dari air
atau makanan. Gallinarum, Abortusovis, dan Typhisuis masing-masing adalah,
burung, yg berhubung dgn domba, dan babi serovarian Salmonella. Host-diadaptasi
seperti serovarian tidak dapat tumbuh pada medium minimal tanpa faktor
pertumbuhan (bertentangan dengan serovarian Salmonella mana-mana) (Todar,
2011).
Selengkapnya silahkan Download
A. PRAKTIKUM
KE : 3
B. JUDUL : Flora Normal pada Tubuh Manusia
C. PENDAHULUAN
1. Latar
belakang
Hubungan antara berbagai bentuk
kehidupan serta hubungan timbal balik denga lingkungannya dipelajari dalam
ekologi. Kehidupan dan lingkungan fisiknya tak dapat dipisahkan karena
lingkungan fisik menyediakan zat gizi dan kondisi yang memungkinkan adanya
kehidupan. Gabungan antara benda-benda hidup dan lingkungan tempat kehidupan
tersebut disebut biosfer. Biosfer merupakan sistem biologis global yang
didasarkan atas lingkaran aliran energi yang terjadi terus menerus.
Mikroorganisme mempunyai peranan penting dalam proses-proses alami yang
diperlukan untuk survive-nya
binatang, tumbuh-tumbuhan serta mikroba sendiri (Suharto, 1994).
Selengkapnya silahkan Download
A. PRAKTIKUM
KE : 4
B. JUDUL : Tempe Plastik Non Alkohol
C.
PENDAHULUAN
1. Latar
belakang
Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal (Sutikno,
2009).
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan
lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh.
arrhizus, sehingga membentuk padatan kompak berwarna putih. Sediaan
fermentasi ini secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”
(Sutikno, 2009).
Selengkapnya silahkan Download
A. PRAKTIKUM
KE : 5
B. JUDUL : Mikroorganisme pada Udara
C. PENDAHULUAN
1. Latar
belakang
Flora mikroba di udara bersifat
sementara dan beragam. Udara bukanlah suatu medium tempat mikroorganisme
tumbuh, tetapi merupakan pembawa bahan partikulat, debu, dan tetesan cairan
yang kesemuanya ini mungkin dimuati mikroba. Jumlah dan tipe mikroorganisme
yang mencemari udara ditentukan oleh sumber pencemaran di dalam lingkungan
miisalnya di saluran pernapasan manusia disemprotkan melalui batuk dan bersin.
Partikel-partikel debu dari permukaan bumi diedarkan oleh aliran udara.
Mikroorganisme asal udara dapat terbawa partikel debu, dalam tetes cairan
berukuran besar dan tersuspensikan hanyya sebentar dan dalam inti tetesan yang
terbentuk bila titik-titik cairan berukuran kecil menguap (Pelczar, 2009: 860).
Selengkapnya silahkan Download
makasih kak untuk referensi laporannya.........
BalasHapusIy,sama2..
BalasHapus